Bukan jadi rahasia lagi, popularitas band kompetisi yang kerasa “instan” macam D’masiv banyak menginspirasi ribuan band baru tanah air untuk mencoba metode yang sama. Tak heran neh, akhir-akhir ini studio rekaman pada kebanjiran order produksi CD Demo. Punya CD demo sekarang menjadi syarat wajib untuk ikutan sebuah kompetisi band. Nah, kalo sekedar bikin demo CD biasa sie mungkin gak jadi masalah, tapi untuk CD demo yang oke punya? tunggu dulu…
Selain skill dan penguasaan materi, hal ini juga harus ditunjang dengan fulus, alias biaya yang kadang-kadang gak murah. Apakah bikin demo itu musti mahal? Apa gak ada trik agar biaya yang dikeluarin untuk proses menuju band professional ini dapat disiasati? Dan apa saja sih biasanya yang dilakukan diproses ini sehingga membutuhkan dana sampai puluhan juta? Sebenarnya kalo dibanding dengan musisi terdahulu, teknik rekaman sekarang (dengan digital) lebih sangat murah.
Karena jika dulu, kesalahan sedikit pun harus diulang mulai dari awal. Dan mahalnya pita yang dibutuhkan tentu aja disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Berbeda dengan sekarang. Masuknya dunia digital, membuat kesalahan dapat segera discounter tanpa menambah biaya. Karena proses perekaman dilakuakan dengan penyimpanan file yang jauh lebih sederhana, modern dan murah pastinya. Tapi jangan salah, meski sudah murah, terkadang proses pembuatan demo juga sering menguras banyak duit.
“Sebenarnya, bikin rekaman itu gak harus mahal. Asal kita tahu dan paham proses apa saja yang harus dilakukan pada saat proses rekaman. Nah, jika hal itu sudah dipahami bener-bener, rekaman itu bukan lagi sesuatu yang mahal kok,” Papar Edy pemilik studio Nada Musika. Pria yang pernah menimba ilmu programmer di Australia ini menjelaskan, umumnya dalam merekam dan membuat single, dilakukan dalam 3 proses. Take, mixing dan Mastering atau finising. Tapi untuk lebih terkonsep lagi, musti ada satu proses lagi yang biasanya di sebut Pre Production,” jelasnya.
Pre Production, adalah proses pembuatan kerangka dasar lagu. Proses ini jarang sekali dilakukan oleh beberapa band pemula. Padahal menurut Edi, proses ini memegang peranan penting untuk proses selanjutnya. “Proses ini pada dasarnya digunakan untuk menentukan kerangka dan bentuk lagu. Diciptakan dengan sederhana, proses ini dapat dilakukan dengan dua cara Semi Live, atau Live,” jelas Edi. Semi live atau Live dapat dilakukan dengan merekam musik kita pada saat latihan atau nge-jam. “Biasanya, dari sini, kekurangan, kelebihan, warna yang harus dipertahankan, dirubah, dihilangkan akan terlihat.
Tak hanya para personil, proses ini sebaiknya juga dilakukan dengan konsultasi dengan orang mixing,” papar sahabat Pay BIP ini. Tahap selanjutnya biasa disebut tracking (Track by Track). Proses ini biasanya bertujuan mengambil aransemen yang dibutuhkan dalam lagu. Mulai dari track drum dan track bas (biasanya diambil pertama karena berkaitan dengan tempo). Baru masuk track Keyboard, Vokal dan Gitar. Proses ketiga adalah Mixing.
Seperti namanya, proses ini bertujuan mencampur (Mix; campur) berbagai elemen yang aransemen dan vokal yang sudah mengalami proses taking. “Disini bukan lagi peran personil band yang dominan, tetapi si “Juru Masak” (tukang mixing). Karena baik enggaknya kualitas lagu, variasi dan kualitas out put ditentukan disini,” jelasnya. Proses yang terakhir adalah, Finising.
Pada dasarnya, proses ini sama dengan Mixing, hanya saja proses ini dilakukan pada saat akhir pembuatan lagu. “Biasanya setelah mixing hasil sudah sempurna, tapi jika ada beberapa elemen yang sangat perlu ditambah atau dikurangi, finising menjadi proses final dari serangkain pembuatan lagu,” papar Edy. Nah, setelah tahu apa aja yang dilakukan, skill apa yang dibutuhkan dan karakter studio rekaman yang akan dituju, rekaman bisa murah kok. “Jika tanpa rintangan dan berjalan lancar, satu lagu biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp 420.000.
Harga biasanya sudah termasuk sewa 1 shift (4 jam) dan proses mixing dan finishing. Atau dengan kalkulasi sekitar Rp 4.200.000 untuk satu buah album berisi 10 lagu,” jelas Edi.Dia menambahkan, untuk hasil yang maksimal, diperlukan juga seorang musik director untuk menjaga kualitas output kalian. Atau jika langkah ini dibilang kelewat mahal dan butuh biaya lebih, Loe bisa konsultasi dengan musik director studio tempat biasa Loe latihan
READ MORE - Trik Bikin Rekaman Lagu Hebat Harga Hemat
Selain skill dan penguasaan materi, hal ini juga harus ditunjang dengan fulus, alias biaya yang kadang-kadang gak murah. Apakah bikin demo itu musti mahal? Apa gak ada trik agar biaya yang dikeluarin untuk proses menuju band professional ini dapat disiasati? Dan apa saja sih biasanya yang dilakukan diproses ini sehingga membutuhkan dana sampai puluhan juta? Sebenarnya kalo dibanding dengan musisi terdahulu, teknik rekaman sekarang (dengan digital) lebih sangat murah.
Karena jika dulu, kesalahan sedikit pun harus diulang mulai dari awal. Dan mahalnya pita yang dibutuhkan tentu aja disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Berbeda dengan sekarang. Masuknya dunia digital, membuat kesalahan dapat segera discounter tanpa menambah biaya. Karena proses perekaman dilakuakan dengan penyimpanan file yang jauh lebih sederhana, modern dan murah pastinya. Tapi jangan salah, meski sudah murah, terkadang proses pembuatan demo juga sering menguras banyak duit.
“Sebenarnya, bikin rekaman itu gak harus mahal. Asal kita tahu dan paham proses apa saja yang harus dilakukan pada saat proses rekaman. Nah, jika hal itu sudah dipahami bener-bener, rekaman itu bukan lagi sesuatu yang mahal kok,” Papar Edy pemilik studio Nada Musika. Pria yang pernah menimba ilmu programmer di Australia ini menjelaskan, umumnya dalam merekam dan membuat single, dilakukan dalam 3 proses. Take, mixing dan Mastering atau finising. Tapi untuk lebih terkonsep lagi, musti ada satu proses lagi yang biasanya di sebut Pre Production,” jelasnya.
Pre Production, adalah proses pembuatan kerangka dasar lagu. Proses ini jarang sekali dilakukan oleh beberapa band pemula. Padahal menurut Edi, proses ini memegang peranan penting untuk proses selanjutnya. “Proses ini pada dasarnya digunakan untuk menentukan kerangka dan bentuk lagu. Diciptakan dengan sederhana, proses ini dapat dilakukan dengan dua cara Semi Live, atau Live,” jelas Edi. Semi live atau Live dapat dilakukan dengan merekam musik kita pada saat latihan atau nge-jam. “Biasanya, dari sini, kekurangan, kelebihan, warna yang harus dipertahankan, dirubah, dihilangkan akan terlihat.
Tak hanya para personil, proses ini sebaiknya juga dilakukan dengan konsultasi dengan orang mixing,” papar sahabat Pay BIP ini. Tahap selanjutnya biasa disebut tracking (Track by Track). Proses ini biasanya bertujuan mengambil aransemen yang dibutuhkan dalam lagu. Mulai dari track drum dan track bas (biasanya diambil pertama karena berkaitan dengan tempo). Baru masuk track Keyboard, Vokal dan Gitar. Proses ketiga adalah Mixing.
Seperti namanya, proses ini bertujuan mencampur (Mix; campur) berbagai elemen yang aransemen dan vokal yang sudah mengalami proses taking. “Disini bukan lagi peran personil band yang dominan, tetapi si “Juru Masak” (tukang mixing). Karena baik enggaknya kualitas lagu, variasi dan kualitas out put ditentukan disini,” jelasnya. Proses yang terakhir adalah, Finising.
Pada dasarnya, proses ini sama dengan Mixing, hanya saja proses ini dilakukan pada saat akhir pembuatan lagu. “Biasanya setelah mixing hasil sudah sempurna, tapi jika ada beberapa elemen yang sangat perlu ditambah atau dikurangi, finising menjadi proses final dari serangkain pembuatan lagu,” papar Edy. Nah, setelah tahu apa aja yang dilakukan, skill apa yang dibutuhkan dan karakter studio rekaman yang akan dituju, rekaman bisa murah kok. “Jika tanpa rintangan dan berjalan lancar, satu lagu biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp 420.000.
Harga biasanya sudah termasuk sewa 1 shift (4 jam) dan proses mixing dan finishing. Atau dengan kalkulasi sekitar Rp 4.200.000 untuk satu buah album berisi 10 lagu,” jelas Edi.Dia menambahkan, untuk hasil yang maksimal, diperlukan juga seorang musik director untuk menjaga kualitas output kalian. Atau jika langkah ini dibilang kelewat mahal dan butuh biaya lebih, Loe bisa konsultasi dengan musik director studio tempat biasa Loe latihan